Jumat, 06 Februari 2015

Bahagia dalam Kesedihan

Bahagia dalam Kesedihan

Setiap orang punya cara sendiri untuk mengobati kesedihan. Ada yang melupakan begitu saja, menghibur diri dengan bermacam cara untuk mengalihkan perhatian. Mulai dari main game, dipermainkan game, merokok hingga lupa berapa batang rokok yang telah dihabiskannya, walau itu sebenarnya milik teman. Atau bahkan minum-minuman keras dengan harapan saat dia sadar semua masalahnya akan hilang, Wow Amazing !!! Ada pula yang meluapkan semua kesedihan dengan mencari tempat yang sepi lalu teriak sekeras-kerasnya hingga tak ada lagi tempat sepi di dunia ini jika semua orang melakukan hal yang sama.

Berbagai macam cara dalam mengobati kesedihan memang tidak sama antara satu orang dengan orang yang lain. Bagi seorang yang penyedih, atau bahasa awesome nya “pecundang”, kesedihan takkan bisa dihindari. Banyak hal yang dapat berpotensi menjadi kesedihan, bahkan sesuatu yang positif jika berada ditangan pecundang hasilnya akan menjadi kesedihan. Namun percayalah, bahwa sepecundang apapun, kita masih berhak mendapat kebahagiaan.

Kesedihan pasti pernah dialami oleh seluruh umat manusia. Namun, cara menyikapinya yang berbeda seperti yang telah disebutkan diatas. Saya adalah tipe seorang penyedih, pecundang lebih tepatnya. Selalu khawatir atas sesuatu yang akan dilakukan. Selalu takut dengan sesuatu yang belum terjadi, selalu mencintaimu .. oh lupakan yang barusan.

Dalam mengobati kesedihan, yang sering saya lakukan adalah menikmati kesedihan saya. Beberapa hal yang sering saya lakukan adalah mendengar lagu sedih, menonton film sedih (film korea tanpa subtittle), dan hal sedih lainnya. Saya pernah dilarang oleh kakak saya untuk melakukan hal itu. Dilarang mendengarkan lagu sedih, dilarang menonton film sedih, dan disuruh beralih ke lagu dan film yang bikin semangat dan inspiratif. Ketika saya mencoba hal tersebut, saya tidak menemukan kebahagiaan. Saya hanya mengalihkan kesedihan saya, dan itu tidak menyelesaikan kesedihan. Saya seakan membohongi diri sendiri bahwa saya sedang bersedih.

Akhirnya saya kembali kepada kebiasaan lama. Saya mendengar lagu sedih, menonton film sedih, hingga perasaan sedih semakin bertambah dan tak ada yang mampu menandingi kesedihan saya. Saya membiarkan kesedihan mengalir dalam diri ini, menyadari dan mengakui bahwa saya sedang sedih. Saya menikmati kesedihan.

Jatuhnya air mata terkadang wujud dari betapa sedihnya diri kita. Dalam bahagia pun kita terkadang tak kuasa menahan air mata. Air mata kesedihan maupun kebahagiaan sebenarnya sama. Dengan kita mengakui diri kita bersedih hingga menangis, air mata selanjutnya adalah kebahagiaan. Kebahagiaan karena kita jujur atas diri sendiri, kebahagiaan karena puas telah meluapkan kesedihan, kebahagiaan karena kita telah menikmati kesedihan.

Bersedihlah jika memang bersedih, menangislah jika ingin menangis. Karena setelah semua kesedihan yang kita alami, kebahagiaan yang lebih mulia telah menanti.


Temukan sendiri obat penenangmu, mungkin apa yang dilakukan orang lain atas dirinya belum tentu cocok untuk dirimu. Jujurlah atas dirimu sendiri, tak ada yang lebih membahagiakan dan menenangkan selain menjadi diri sendiri. Kita bisa menjadi orang lain jika kita mau. Namun, disaat kamu ingin menjadi orang lain sadarlah bahwa ada orang lain diluar sana yang ingin menjadi seperti dirimu. Bersyukurlah. (@farizfirdi, 2015)

3 komentar:

  1. Kalo aku sih yess, mas, tulisannya keliatan dari hati nih, komedinya juga bikin aku ketawa #jelas Runner Up SUCROS2MLG, yang perlu mas Fariz lakukan adalah gabung komunitas kalo mau lebih banyak yang mau baca tulisannya. GITU.....

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih masukannya .. sorry masih pemula ..
      mungkin ada saran komunitas mana yang cocok untuk saya? selain @StandupIndo_KWB tentunya. . hehe

      Hapus

Popular Posts